Rabu, 05 Januari 2011

Harga Cabe Meroket, Pedagang Sega Jamblang dan Tahu Petis Menjerit

Harga Cabe Meroket, Pedagang Sega Jamblang

dan Tahu Petis Menjerit

SUMBER - Para pedagang sega Jamblang (nasi Jamblang) dan tahu petis di Kab. Cirebon menjerit akibat harga cabe terus meroket dan tak kunjung turun, sementara mereka tetap harus membelinya agar tidak diprotes konsumen.

Informasi yang dihimpun Selasa (4/1) menyebutkan, harga cabe merah di sejumlah pasar seperti pasar Sumber, Pesalaran Plered, Jamblang dan Junjang Arjawinangun terus merangkak naik. Cabe merah yang sebelumnya antara Rp 35.000 hingga Rp 40.000 kini menapai Rp 45.000, sedangkan harga cabe rawit yang semula bisa dibeli antara Rp 40.000 hingga Rp 50.000 kini naik menjadi Rp 60.000.

"Pusing memikirkan harga cabe yang terus naik, sementara kami harus tetap bisa membeli agar para pembeli tidak protes," kata Ny. Reni, seorang pedagang sega Jamblang di Plered.

Hal senada disampaikan Wartini, salah seorang pedagang sega Jamblang keliling. Akibat kenaikan harga cabe tersebut dirinya mengaku hanya sedikit membawa sambal yang terbuat dari cabe merah itu. "Yang penting dari rumah bawa sambal, meskipun sedikit, kalau udah habis banyak calon pembeli yang tidak jadi makan," katanya.

Sementara itu, Aldin, pedagang tahu petis di Sumber mengaku tetap menyediakan cabe rawit untuk melengkapi dagangannya, namun terpaksa mengirit, tidak seperti biasanya. "Beruntung pembeli rata-rata mengerti kalau harga cabe sedang mahal," katanya.

Menurut Taryani, seorang petani cabe di daerah Pabedilan, petani serba susah, ketika harga cabe melambung tinggi, tetapi cabe yang ditanam susah sekali hidup akibat banyaknya hama dan penyakit tanaman tersebut. Lagi pula, harga di tingkat petani tidak semahal di pasar atau para tengkulak. (A-146/das)***

Source : Pikiran-Rakyat Online.com, Rabu, 05/01/2011 - 04:50

0 Comments:

 

Site Info

free counters

Followers

bisnisreang@yahoo.com Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template