Kamis, 23 September 2010

Ekspektasi Harga Beras Naik Dorong Spekulasi

Ekspektasi Harga Beras Naik Dorong Spekulasi

JAKARTA - Aksi spekulasi para pedagang yang menahan stok antara lain disebabkan ekspektasi mereka terhadap harga beras yang masih akan terus naik. Akibatnya, harga beras medium yang banyak dikonsumsi masyarakat tetap tinggi sekalipun stok beras dilaporkan cukup banyak.

Harga beras medium rata-rata saat ini di Cirebon pada sebulan terakhir adalah Rp 6.200 hingga Rp 6.400 per kilogram. Naik sekitar Rp 1.000 per kilogram pada sebulan terakhir. Hasil survei Kementerian Perdagangan bersama dinas perdagangan di seluruh provinsi mencatat, harga beras medium rata-rata bulan Juli Rp 6.500 per kilogram dan pada Agustus Rp 6.662 per kilogram.

Guru Besar Pertanian Universitas Lampung Bustanul Arifin di Jakarta, Jumat (27/8), mengatakan, aksi spekulasi oleh pedagang beras dipengaruhi beberapa hal. Pertama, pedagang memiliki ekspektasi atas pendapatan tinggi saat ini. Kedua, mereka mengantisipasi harga beras masih akan naik lagi dengan menjaga stok. Ketiga, hal itu karena informasi produksi yang tidak lengkap.

Kondisi seperti ini membuat pasar tidak stabil dan harga akan terus berfluktuasi. Kekhawatiran terbesar dipengaruhi stabilitas pasokan beras.

Pemerintah yakin, produksi beras akan bertambah seiring meningkatnya luas tanam yang diperkirakan mencapai 13,35 juta hektar per September 2010. Produksi padi diperkirakan mencapai 67,15 juta ton gabah kering giling atau naik 3,08 persen.

Harga gabah tinggi

Ekspektasi harga beras yang tinggi sedikitnya terlihat dari harga gabah yang tetap tinggi di Karawang, Jawa Barat, Jumat. Harga gabah kering panen (GKP) bertahan pada kisaran Rp 3.500 hingga Rp 3.700 per kilogram.

Petani mengakui bahwa harga GKP tetap tinggi sekalipun areal panen meluas sebulan terakhir. Harga yang tinggi rupanya didorong turunnya produktivitas padi akibat serangan hama penyakit dan tingginya permintaan menjelang Lebaran.

Cholil (42), petani di Desa Sukasari, Kecamatan Purwasari, Jumat, menyebutkan, tengkulak berani membeli GKP berendemen di atas 55 persen dengan harga Rp 3.700 per kilogram. Sebagian hasil panen hanya laku Rp 3.300 per kilogram karena rendemen 51-52 persen akibat banyaknya bulir hampa.

”Serangan wereng batang coklat dan kondisi cuaca membuat proses pengisian malai tidak optimal. Banyak bulir hampa. Dari 2.000 meter persegi sawah, hasil panen turun dari 1 ton jadi 0,25 ton GKP,” kata Cholil.

Abu (35), petani di Desa Parakan, Kecamatan Tirtamulya, menambahkan, tengkulak berani membeli dengan harga tinggi karena hasil panen petani umumnya menurun musim ini. Meski jauh lebih tinggi ketimbang harga pembelian pemerintah, yaitu Rp 2.640 per kilogram GKP, tengkulak tetap mau membeli.

Panen padi musim tanam kedua (gadu) di Karawang terus meluas sebulan terakhir. Kini panen telah mencapai wilayah golongan air (irigasi) II-III di Karawang bagian tengah dan utara. Dinas Pertanian Karawang memperkirakan luas panen musim ini mencapai 23.000 hektar atau sekitar 25 persen dari luas lahan.

Akan tetapi, produktivitas cenderung turun, yakni dari 7,32 ton GKP per hektar pada musim rendeng lalu menjadi 7,04 ton GKP per hektar musim ini. Penurunan produktivitas terutama dipengaruhi serangan wereng batang coklat. Hingga pertengahan Juli lalu, luas serangan mencapai 3.308 hektar, dengan kondisi ringan 2.779 hektar, kondisi sedang 354 hektar, berat seluas 103 hektar, dan puso di 72 hektar.

Di Kabupaten Purwakarta, meluasnya areal panen dan meningkatnya pasokan dari penggilingan-penggilingan padi menekan harga beras di pasar lokal. Meski demikian, harga masih tetap bertahan tinggi.

Aziz Jaelani (54), pedagang beras di Pasar Rebo, menyebutkan, harga beras rata-rata turun Rp 500 per kilogram pada dua pekan ini, yakni kualitas super Rp 7.000, medium Rp 6.500, dan kualitas III Rp 6.000 per kilogram.

Dinas Pertanian Purwakarta mencatat, per akhir Juli 2010, luas area panen mencapai 32.013 ha atau 87,5 persen dari target panen. Adapun produksi mencapai 183.008 ton GKG atau 84 persen dari target tahun ini 217.729 ton GKG. (ham/mkn)***

Source : Kompas, Sabtu, 28 Agustus 2010 | 05:31 WIB

0 Comments:

 

Site Info

free counters

Followers

bisnisreang@yahoo.com Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template