Jumat, 18 Februari 2011

Bank Asing Minati UKM

Jumat,

18 Februari 2011

Bisnis Reang Online

Bank Asing Minati UKM

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sofyan Basir (tengah) bersama direksi BRI lainnya berkunjung ke Redaksi Kompas, Jakarta, Kamis (17/2). BRI merupakan penyalur kredit usaha rakyat terbesar di Indonesia (96,16 persen). (KOMPAS/JOHNNY TG)***

JAKARTA, BISNIS REANG ONLINE - Usaha kecil dan menengah menjadi magnet baru bagi kredit perbankan, termasuk bank-bank nasional yang sebagian besar sahamnya dikuasai asing. Kondisi ini membuat kalangan UKM memiliki pilihan kredit. Persaingan kredit antarbank akan semakin ketat.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional Farid Rahman berpendapat, ”kue” kredit UKM sangat besar. Bank dapat bermain di ceruk masing-masing karena selalu ada pasar yang tersedia.

”Karena persaingan lebih ketat, pelayanan perbankan kini harus lebih baik,” ujar Farid di Jakarta, Kamis (17/2).

Menurut Ketua Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Wanita Pengusaha, Wanita Pekerja, Gender, dan Urusan Sosial Nina Tursinah, bank yang dikuasai asing kini mau turun ke lapangan menangkap potensi nasabah kredit UKM yang ada.

Menurut Nina, bank asing yang mengincar UKM mempertimbangkan bisnis dalam jangka panjang. Sementara perbankan nasional dalam mendekati UKM selalu mempersoalkan biaya tinggi. Padahal, semestinya ada mekanisme yang bisa dibangun untuk memperkecil biaya.

Apindo bekerja sama dengan bank umum menjembatani kredit ke UKM binaan Apindo dengan suku bunga 9,5 persen. Menurut Nina, ada usaha binaan Apindo yang membutuhkan modal maksimal Rp 20 juta. Namun, ada yang hingga Rp 500 juta.

51,26 juta UKM

Ada 51,26 juta UKM di Indonesia tahun 2010. Kontribusi UKM terhadap PDB mencapai Rp 2.609 triliun atau hampir seperempat dari total PDB nasional. Peran UKM terhadap ekspor nonmigas Rp 142,8 triliun.

PT Bank DBS Indonesia yang dikuasai DBS Singapura mengakui mengincar kredit UKM. Komisaris Bank DBS Indonesia Bernard Tan menyebutkan, DBS akan memacu pertumbuhan kredit UKM, selaras dengan harapan Bank Indonesia.

Presiden Direktur DBS Indonesia Hendra Gunawan menambahkan, penetrasi bank asing dalam kredit UKM terkendala jaringan. Portofolio total kredit Bank DBS Indonesia pada tahun 2009 mencapai Rp 14,9 triliun.

Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Arwin Rasyid mengatakan, CIMB Niaga akan masuk ke bisnis microbanking. Tahun ini microbanking diharapkan memberi kontribusi 1,5 persen kinerja CIMB Niaga. CIMB dikuasai pihak Malaysia.

Berdasarkan data Bank Indonesia, pertumbuhan kredit bagi UKM mencapai 25,17 persen pada tahun 2010. Pangsa kredit UKM dari total kredit perbankan mencapai 53,32 persen. Tingkat kredit macet atau non-performing loan UKM sebesar 2,65 persen. (mas/idr/eni)***

Source : Kompas, Jumat, 18 Februari 2011

0 Comments:

 

Site Info

free counters

Followers

bisnisreang@yahoo.com Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template