Sabtu, 19 Februari 2011

Gebrakan yang Tak Kunjung Berhenti

Jumat,

18 Februari 2011

Bisnis Reang Online

GLOBALISASI

Gebrakan yang Tak Kunjung Berhenti

”Tetaplah berkepala dingin dan peliharalah sikap bersahaja. Jangan pernah ada di depan atau meraih posisi terdepan, tetapi berniatlah selalu untuk melakukan sesuatu yang besar”.

Kutipan kalimat mendiang pemimpin China, Deng Xiaoping, ini juga mendasari gaya Presiden Hu Jintao dalam setiap forum internasional, selalu tenang, tak tampil menggebu-gebu.

”Saya suka sekali gaya Presiden China sekarang ini, tenang dan kalem,” kata Iskandar Tanuwidjaya, seorang pemimpin perusahaan asal Indonesia di Shanghai.

Sejak Hu Jintao memimpin China tahun 2002, China telah melompati Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat dalam kategori eksportir terbesar di dunia. Tinggal menunggu waktu bagi China untuk menyalip AS sebagai kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Sentra produksi

Bukan hanya sebagai pemilik perekonomian terbesar di dunia, China sekarang tengah berkembang menjadi sentra produksi utama di dunia. Repelita ke-12 (2011-1015) menyebutkan, China akan mendalami industri strategis yang paling dibutuhkan, termasuk industri hemat energi, generasi baru teknologi informasi, bioteknologi, industri manufaktur berkualitas tinggi, energi baru, material baru, dan tujuh industri baru lainnya.

”Sekarang saja kita sudah harus mencari suku cadang alat-alat mesin ke China,” kata James Pinem, Manajer Peralatan dan Pembelian Bahan Baku Tonasa II, unit dari Semen Gresik, saat bertemu dengan Kompas di Beijing. ”Negara ini visioner dan akan menjadi basis produksi suku cadang dunia dalam waktu dekat,” lanjutnya.

Infrastruktur jalan, pelabuhan, dan lokasi bagi sentra-sentra industri sudah disiapkan. Meski belum terpakai secara maksimal—jalan-jalan bebas hambatan di China tergolong sepi—semua itu dibangun untuk mengantisipasi rencana investor global yang memilih China sebagai basis produksi.

”Investor global nyatanya memang terus berdatangan,” kata Steven Chiu, Kepala Operasional Climate Action di Beijing.

China tak mau sekadar menjadi basis produksi sepatu, baju, dan aksesori. Negara ini menjadikan dirinya sebagai basis produksi berbagai bahan baku penting dalam berbagai sektor industri.

”China memerlukan pertumbuhan berkesinambungan untuk menjamin seluruh rakyatnya terangkat secara sosial ekonomi. Ini penting untuk menjaga warga agar tidak tertinggal dari derap pembangunan dan tidak menjadi gangguan di masa depan secara sosial politik,” kata Stephen Joske dari The Economist Intelligence Unit.

Penduduk China yang memasuki angkatan kerja berjumlah 1 miliar jiwa pada tahun 2010. Sejauh ini, yang terserap baru 780 juta orang. Wajar saja jika Pemerintah China merencanakan langkah besar untuk menyerap tenaga kerja, terutama yang ada di wilayah barat negeri ini. (mon)***

Source : Kompas, Jumat, 18 Februari 2011

0 Comments:

 

Site Info

free counters

Followers

bisnisreang@yahoo.com Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template