Kamis, 17 Desember 2009

Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN dan China mulai 1 Januari 2010

Indonesia Tetap Ikut FTA ASEAN-China

JAKARTA - Indonesia menegaskan tetap ikut memenuhi komitmen terlibat dalam Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN dan China mulai 1 Januari 2010 meski masih ada tekanan terhadap beberapa sektor industri. Indonesia akan melayangkan surat resmi kepada China untuk menyampaikan bahwa ada beberapa subsektor usaha yang terkena dampak negatif oleh perjanjian perdagangan bebas (FTA) itu.

”Arahan Menko (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa) menegaskan, Indonesia sebagai penanda tangan FTA ASEAN-China akan melaksanakan komitmennya sesuai dengan perjanjian para pemimpin,” ujar Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar seusai rapat koordinasi dengan Hatta Rajasa terkait persiapan FTA ASEAN-China di Jakarta, Selasa (15/12).

Mahendra mengatakan, ada beberapa masukan mengenai dampak yang dirasakan oleh industri dan sektor tertentu dengan pemberlakuan FTA itu. Keluhan industri itu harus mendapatkan perhatian serius dan diambil langkah sesuai dengan keinginan industri, tetapi tetap dalam koridor FTA.

”Departemen Perdagangan akan berkoordinasi dengan Departemen Perindustrian dan Departemen Keuangan untuk melihat rincian masukan itu. Salah satu langkahnya adalah berkomunikasi dengan China bahwa ada masalah pada produk tertentu. Pada saat yang sama, kami pun mendorong perbaikan daya saing internal pada produk tersebut,” ujar Mahendra.

Deputi IV Bidang Koordinasi Industri dan Perdagangan Menko Perekonomian Edy Putra Irawady menyebutkan, dari sekitar 2.500 subsektor industri yang diikutsertakan dalam FTA ASEAN- China, sebanyak 303 subsektor masih dalam proses pengentasan. Indonesia akan menyampaikan permintaan modifikasi perjanjian khusus untuk 303 subsektor tersebut.

”Sekarang, mereka (China) sedang mencari kompensasi untuk komoditas lain. Nanti, bergantung pada dasar inisiatifnya, misalnya buah-buahan,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal Departemen Perindustrian Agus Tjahajana mengatakan, industri sesungguhnya tidak perlu khawatir karena perjanjian itu juga terbuka untuk dilakukan penundaan atau memodifikasi ulang perjanjian, sesuai aturan mainnya.

Departemen Perindustrian memahami, dalam kerangka FTA ini, sejumlah 2.528 pos tarif sektor industri manufaktur yang saat ini tarifnya 5 persen harus menjadi nol persen per 1 Januari 2010. Dengan adanya berbagai masalah pada industri nasional terkait krisis dan masalah struktural, pembukaan akses pasar itu diperkirakan akan semakin menekan kinerja industri/investasi dan perdagangan Indonesia.

Agus mengatakan, beberapa sektor industri telah mengusulkan modifikasi atas 303 pos tarif untuk kelompok produk besi dan baja, tekstil dan produk tekstil, makanan dan minuman, petrokimia, kimia anorganik, alas kaki, alat dan perlengkapan olahraga, barang jadi kulit, mainan, elektronik, dan furnitur.

”Modifikasi itu berupa penundaan tarif nol persen dari 1 Januari 2010 menjadi tahun 2012 atau 2018,” ujar Agus.

Untungkan Indonesia

Secara terpisah, Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi menegaskan, FTA ASEAN-China akan menguntungkan Indonesia. Neraca perdagangan produk pertanian dengan ASEAN plus China, Indonesia surplus 2,2 miliar dollar AS. Ini ditopang oleh produk perkebunan seperti kelapa sawit, karet, kopi, dan teh.

Meski demikian, pemerintah menerima laporan potensi tekanan perdagangan dari sektor hortikultura. Petani buah-buahan mengeluhkan serbuan buah-buahan asal China.

”Secara keseluruhan, FTA ini menguntungkan Indonesia. Hanya hortikultura yang neracanya semakin rendah. Namun, itu bukan karena perdagangan, melainkan karena selera konsumen kita sendiri yang tidak mau mengonsumsi buah-buahan Indonesia terus-menerus,” ujar Bayu. (OIN/MAS/OSA/ham)***

Source : Kompas, Rabu, 16 Desember 2009 | 05:14 WIB

Ada 1 Komentar Untuk Artikel Ini. Posting komentar Anda

kandani @ Rabu, 16 Desember 2009 | 13:24 WIB
Hendaknya tdk berpikirnya atas dsr angka-angka. Faktanya industri tekstil sdh bangkrut, industri sepatu lari semua modalnya.

0 Comments:

 

Site Info

free counters

Followers

bisnisreang@yahoo.com Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template