Rabu, 23 Desember 2009

Prediksi Pertamina, Konversi Elpiji Tuntas Tahun 2010

Konversi Elpiji Tuntas

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) optimistis pelaksanaan konversi minyak tanah ke elpiji pada tahun 2009 mencapai target. Sepanjang tahun ini, Pertamina telah menyalurkan 23.436.400 paket perdana konversi elpiji atau 99 persen dari target yang ditetapkan pemerintah.

”Kami optimis dengan sisa hari tahun 2009, target penyaluran 23.772.582 paket perdana konversi elpiji akan dapat tercapai,” kata Deputi Direktur Pemasaran PT Pertamina Hanung Budya, Selasa (22/12) di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta.

Dengan demikian, akumulasi paket perdana konversi elpiji yang didistribusikan sejak program itu diluncurkan mencapai 42.490.544 paket. Adapun akumulasi isi ulang dan perdana elpiji 2.369.762 metrik ton (MT) dan penarikan minyak tanah 7.452.056 kiloliter.

Hingga 21 Desember 2009, realisasi distribusi tabung dan kompor atau paket perdana konversi elpiji sebanyak 23.436.400 paket atau 99 persen dari target. Sementara itu, isi ulang dan perdana elpiji mencapai 1.743.922 MT atau 104 persen dari target 1.682.234 MT.

Sebagai dampak dari pengalihan minyak tanah ke elpiji, Pertamina berhasil menarik 5.214.709 kiloliter minyak tanah. Sementara, target yang ada 4.168.082 kiloliter. Ini berarti, penarikan minyak tanah mencapai 125 persen dari target.

Sejumlah provinsi di Indonesia dinyatakan ”closed and dry” (pendistribusian paket perdana konversi elpiji dan penarikan minyak tanah selesai). Beberapa provinsi itu adalah Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan DIY.

Dengan adanya program itu, menurut Vice President Komunikasi PT Pertamina Basuki Trikora Putra, penjualan minyak tanah turun dari 830.000 kiloliter menjadi 280.000 kiloliter per bulan. Sementara itu, volume penjualan elpiji bersubsidi kemasan 3 kilogram terus meningkat.

Hanung menjelaskan, penghematan subsidi sebagai dampak penerapan program konversi minyak tanah ke elpiji Rp 22,40 triliun. Setelah dikurangi biaya paket konversi Rp 10,07 triliun, total penghematan subsidi bersih Rp 12,33 triliun.

Piutang

Pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk selisih harga penggantian 16,6 juta paket perdana konversi elpiji untuk tahun 2009, selebihnya dianggarkan dalam APBN tahun 2010. Sebanyak 8,8 juta paket sudah diverifikasi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, serta pihak terkait. Adapun 7,8 juta paket lain diperkirakan selesai diverifikasi dan dilunasi akhir Januari 2010.

Untuk tahun 2010, rencananya konversi minyak tanah ke elpiji sebesar 10 juta paket perdana. Jadi, total estimasi penerimaan paket untuk rumah tangga dan usaha kecil-menengah sejak awal sampai akhir program ini sekitar 53 juta keluarga di luar Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Tender pengadaan tabung elpiji 3 kg segera dilakukan.

Kebutuhan elpiji tahun 2010 sekitar 4,33 juta MT, dan 3,08 juta MT di antaranya adalah elpiji bersubsidi. Akan tetapi, suplai elpiji tahun depan diperkirakan 3,43 juta MT. Terjadi defisit atau kekurangan pasokan elpiji 909.000 MT. Pihaknya akan mengandalkan pasokan dari kilang Bontang. (EVY)***
Source : Kompas, Rabu, 23 Desember 2009 | 03:01 WIB





0 Comments:

 

Site Info

free counters

Followers

bisnisreang@yahoo.com Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template